WELCOME TO BLOG MERANTI NASYID CENTER...

Sabtu, 04 Juni 2011

Sekapur sirih MNC

MNC Hadir kembali

1.      Nama Organisasi
MERANTI NASYID CENTER (MNC) KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
2.      Tempat dan waktu di bentuk           :
1.      MNC didirikan di Selatpanjang, Tanggal 25 Desember  2010
       Deklarasi Tanggal : 4 Januari 2011

3.   Alamat Sekretariat/Daerah           :  Jln. Bakti selatpanjang timur Kec. Tebing Tinggi Kab.Kep.Meranti
      No  Telp                                        : -
      Hp. Ketua                                      :  
1.      MNC  Pusat                       : 0852 6546 2891

4.   Tokoh Pendiri                                 :
1.      Edi Amin, S.Pd.I (Anggota DPRD Kab. Kepulauan Meranti)
2.      Muhammad Syafi’I, S.Psi ( Mantan Ketua Umum Asosiasi Nasyid Nusantara Provinsi Riau 2009)
3.      Slamet Fitriadi (Tim Nasyid Sanubari)
4.      Muzakir ( Tim Nasyid Tuah)
5.      Heri Sabri (Tim Nasyid Gema Voice)
6.      Abdul Manaf ( Tokoh Masyarakat Pencinta Nasyid)
5. Dasar Pembentukan              :
    1. Keinginan sekelompok orang dari berbagai unsur Nasyid yang kemudian menamakan diri sebagai Dewan Pendiri dan persiapan pendeklarasian MNC untuk meletakkan Nasyid sebagai seni alternative di Indonesia khususnya di Kab. Kepulauan Meranti
    2. Telah banyaknya bermunculan beberapa forum Nasyid di berbagai Forum Nasyid di berbagai sekolah dan remaja serta pemuda di Kabupaten Kepulauan Meranti.
    3. Perlunya penyebaran dakwah Islam melalui Nasyid sebagai bagian dari kegiatan dakwah keseluruhan yaitu menyiapkan masyarakat untuk menerima tegaknya nilai Islam.
    4. Adanya krisis eksistensi nasyid, dengan sedikitnya munsyid yang muncul kepermukaan sehingga nasyid masih belum memilki tempat yang baik di dunia musik Indonesia.
    5. Pelunya dibuat wadah tempat berkumpul, berkomunikasi, saling mendukung, saling menyukseskan bagi segenap unsur nasyid yang ada agar dihasilkan suatu system yang terarah, efektif, dan efisien dalam mencapai suatu tujuan.

 

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pendiri MNC (Meranti NAsyid Center) tentang Pengurus MNC masa Bakti 2011 – 2013


Dewan Penasehat                          : Drs. Masrul Kasmy, M.Si (Wakil Bupati Kepulauan Meranti)
                                                       Muhammad Syafi’I, S.Psi (Mantan Ketua Umum Asosiasi Nasyid Nusantara Wilayah Riau)

Dewan Pembina                           : Edi Amin, S.Pd.I (Anggota DPRD Kab. Kepulauan Meranti)
                                                   


Pengurus Harian

Ketua Umum                                :      Selamet Fitriyadi
Ketua I                                         :      Heri Sabri
Ketua II                                       :      Bambang Banusepa
Sekretaris Umum                          :      Muzakir
Bendahara Umum                         :      Abdul Manaf

Divisi –Divisi                                
Divisi Media                                 :      Muhammad Nursyahid
                                                           Ridwan
                                                          

Divisi Jaringan Kelembagaan         :      Khaidir
                                                           Muhammad Dani Mirtha

Divisi Litbang                                :      Muslim


Divisi Diklat                                  :      Zulhendri
                                                           M.Dhani Suheri

 

BEBERAPA HAL SEPUTAR NASYID YANG PERLU DIKETAHUI

BEBERAPA HAL SEPUTAR NASYID YAG PERLU DIKETAHUI:

Latar Belakang: Nasyid sudah ada sejak masa rasulullah SAW. Momen nasyid pertama kali dikumandangkan adalah ketika terjadi hijrah dari Mekah ke Madinah. Nasyid klasik yang pertama kali diperdengarkan adalah Thola’al Badru. Nasyid memiliki karakter dan memiliki ‘pakem’ yang terjaga sejak masa lalu sampai sekarang. Nasyid mulai ada di Indonesia sejak tahun 1980-an ditandai dengan kemunculan tim nasyid Tauhid lalu diikuti oleh SNADA, Harmoni, Izatul Islam dan lainnya.

Definisi: Nasyid adalah seni islam yang memiliki misi dakwah dengan penekanan pada aspek syair, munsyid (orang yang bernasyid) dan karakter keislaman lainnya

Beberapa Jenis nasyid yang berkembang di Indonesia:

Nasyid Perjuangan à Izatul Islam, Shoutul Harokah, Ar-ruhul Jadid, dll

Nasyid Fashion à SNADA, JV, Fatih, Launun (Makassar), Awan (Jateng), dll

Nasyid Langgam à Senandung Hikmah (Sumsel), Suara Persaudaraan (Jatim), dll

Nasyid Puji-pujian à Raihan, Spazy (Jabar), dll





Beberapa batasan mengenai bernasyid:

Misi dakwah

Hal ini merupakan unsur utama nasyid dengan kaidah ‘aslih nafsak wad’u ghoirok’ (perbaiki diri ajak orang lain). Nasyid tidak akan memiliki wajah aslinya kalau hanya dibawakan tanpa memahami karakter ini. Bukanlah nasyid kalau hanya sampai pada mulut saja apa yang disampaikan lewat syair nasyidnya. Bukan pula nasyid kalau hanya sekedar komposisi musik saja yang utama. Nasyid bisa berkomposisi macam-macam mulai dari dangdut sampai jaz, irama padang pasir sampai irama musik tradisional, musik etnis sampai musik dunia.

Syair

Syair memiliki peran penting yang membedakan nasyid dengan kesenian islam lainnya bahkan dengan musik religi. Syair nasyid harus memiliki nuansa mengajak (sebagaimana dakwah pada galibnya), menggugah orang untuk berhijrah dari keburukan kepada kebaikan, dari kesesatan kepada hidayah, dari kelalaian kepada ketaatan, dan dari malas-malasan kepada bersungguh-sungguh. Selain itu syair nasyid juga harus membuat orang semakin mencintai Allah, rasul, islam dan hal-hal lain yang tercakup didalamnya. Syair nasyid bisa bernuansa humanis, relijius, humanis relijius atau sosial yang kesemuanya didasari kepada ‘menuju kebaikan dan rahmat Allah’.

Munsyid

Munsyid sejatinya adalah seorang da’i yang sedang mengajak orang pada kebaikan, menjauhi kemunafikan, menjaga fitrah dan semua unsur yang terkandung dalam makna da’i (penyeru). Hal itu harus menjadi karakter, oleh karena itu kebiasaan dan perilaku seorang munsyid harus sama apakah sedang diatas panggung atau diluar panggung. Apatah lagi seorang munsyid adalah da’i di tengah masyarakatnya. Bukanlah munsyid bila diatas panggung begitu santun, turun panggung menenggak minuman keras. Bukan pula munsyid apabila diatas panggung berbaju rapih, bahkan koko taqwa begitu turun panggung pakaian metal dengan gambar dan asesorisnya yang tidak pantas/bertentangan dengan norma islam. Bukan munsyid bila kelompok akhwat diatas panggung berpakaian layaknya seorang muslimah taat, begitu turun panggung berpakaian ketat, bahkan lepas jilbab. Termasuk juga bukanlah tim nasyid apabila para munsyidnya tidak bisa menjaga norma keislamannya dengan misalnya bersalaman, apalagi bergandengan tangan dengan yang bukan muhrimnya.

Suasana

Suasana adalah kondisi yang memberikan perbedaan nasyid dengan musik lainnya atau lagu religi pada umumnya. Nasyid tidak tepat dibawakan dimana terjadi percampuran laki-laki dan perempuan dalam rangka kemaksiatan kepada Allah. Pesta dansa disertai minuman keras, bar-bar, klub malam bukan tempat dan suasana yang cocok bagi nasyid untuk ditampilkan. Nasyid tidak boleh bersifat melenakan sehingga membuat orang lupa diri dan hanya teringat kepada pemunsyid ketimbang makna nasyid yang dibawakannya. Sejalan dengan ini maka bukanlah nasyid kalau antara tim nasyid laki-laki dan perempuan dikompetisikan satu sama lain. Apalagi kalau satu tim terdiri dari perempuan dan laki-laki karena pastilah ini bukan kelompok nasyid.

Demikianlah beberapa hal seputar nasyid yang patut dipahami oleh siapa saja yang ingin masuk kedalam komunitas nasyid. Semoga bisa dimaklumi.

By : Asosiasi Nasyid Nusantara disadur kembali Oleh MNC (Meranti NAsyid Center) Production


Maroji/Referensi:

Seni dalam Pandangan Islam, Abdurrahman Al-baghdadi

Kesenian dalam Islam, DR. Yusuf Al-Qordowi

Membangun masyarakat madani, DR. Yusuf Al-Qordowi

Fatwa-fatwa kontemporer, DR. Yusuf Al-Qordowi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MusicPlaylistView Profile